Detail Cantuman Kembali
PENGOLAHAN BIJI BINTARO (CERBERA ODOLLAM GAERTN) UNTUK MENGHASILKAN BIODIESEL DAN PENGUJIANNYA PADA MESIN DIESEL PUTARAN TINGGI
Biodiesel diharapkan dapat menggantikan solar sebagai bahan dasar mesin diesel. Sekarang
ini pemanfaatan bahan baku terbesar untuk biodiesel adalah minyak kelapa sawit yang juga
merupakan bahan baku pangan. Oleh karena itu diperlukan alternatif bahan baku seperti minyak dari
biji bintaro yang bukan tanaman pangan sehingga kebutuhan pangan tidak terganggu oleh kebutuhan
untuk transportasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik biodiesel yang dihasilkan
dari minyak biji bintaro dan pengujian performa mesin menggunakan biodiesel tersebut. Pembuatan
biodiesel dari bintaro pada penelitian ini menggunakan proses transesterifikasi dengan pencampuran
dengan metanol (25% vol/vol) dan katalis NaOH (0,5% vol/vol). Dari biji kering sebanyak 2.518,81
g diperoleh biodiesel sebanyak 580 ml. Biodiesel yang dihasilkan memiliki titik nyala 110oC; titik
tuang 8oC; density 814,25 kg/m3; nilai kalor bawah (LHV) 44.183,955 kJ/kg; kandungan sulfur 72
mg/kg; viskositas kinematik 4,452 cSt dan kandungan air 1.392 mg/kg.Biodiesel yang telah
dihasilkan tersebut diujikan ke mesin diesel putaran tinggi dengan terlebih dahulu dicampur dengan
solar. Komposisi biodiesel yang digunakan dalam pengujian adalah0%, 5%, 10% dan 15% (vol/vol).
Hasil pengujian pada mesin diesel menunjukkan bahwa: konsumsi bahan bakar spesifik (sfc)adalah
dengan rata-rata 172,42 g/kW.jam; Perbandinganbahan bakar-udara (F/A) rata-rata bernilai 17,73dan
efisiensi thermal brake (ηbth) rata-rata 68,03%. Dari seluruh parameter pengujian yang dilakukan
campuran 5% biodiesel bintaro memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan solar dan campuran
lainnya.
Kata kunci: biji bintaro, biodiesel, transesterifikasi, performansi mesin diesel.
Nanda Setiawan
Setiawan, Nanda - Personal Name
First Edition
014.36
011.75
Text
Indonesia
2014
Padang
LOADING LIST...
LOADING LIST...







