Detail Cantuman Kembali

XML

PENGUKURAN TEMPERATUR, PANAS HIDRASI, DAN KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS PADA BETON YANG DIDINGINKAN DENGAN MENGGUNAKAN PIPA PENDINGIN


Mass concrete merupakan beton berdimensi besar dari 0.9 m x 0.9 m x 0.9 m,
biasanya digunakan untuk pondasi, jembatan, bendungan dan sebagainya. Perbedaan
temperatur bagian dalam dan bagian luar pada mass concrete dapat mengakibatkan
terjadinya porositas dan keretakan, hal ini terjadi akibat adanya panas hidrasi yang
menyebabkan temperatur tinggi di dalam beton. Salah satu cara untuk mengendalikan
temperatur beton adalah dengan menggunakan sistem postcooling. Perancangan sistem
postcooling membutuhkan pengetahuan tentang distribusi temperatur di dalam beton.
Dari penelitian ditemukan bahwa, pada jarak radial lebih dari 0.5 m dari pipa
temperatur beton cenderung konstan, sedangkan pada jarak 0 - 0.5 m dari pipa terlihat
kenaikan temperatur dari pemukaan pipa ke arah permukaan beton. Pada semua jarak
radial dari pipa, temperatur beton mencapai nilai tertinggi sekitar 24 jam setelah
pengecoran. Pada arah aksial, temperatur naik secara parabolik ke arah hilir arah
aliran air pendingin. Panas hidrasi berubah secara ekponensial terhadap waktu dengan
nilai tertinggi 12.28 kJ/kg beton yang terjadi sekitar 24 jam setelah pengecoran. Nilai
koefisien perpindahan panas menyeluruh yang diperoleh dari pengujian berbeda-beda
setiap 12 jam pengukuran.
Kata kunci : Mass concrete, Panas hidrasi, Postcooling
Avil Benni Putra
Putra, Avil Benni - Personal Name
First Edition
015.93
011.75
Text
Indonesia
2015
Padang
LOADING LIST...
LOADING LIST...